Merujuk kepada definisi tentang kepemimpinan responsif sebelumnya, dapat diidealisasikan sosok pemimpin pesantren responsif sebagai berikut:
a.Pemimpin pesantren yang responsif akan selalu berpegang kepada prinsip bahwa pesantren merupakan lembaga untuk memberikan pelayanan kepada komunitas pesantren (santri, wali santri dan ustadz) dan masyarakat luas
b.Pemimpin pesantren yang responsif akan senantiasa terbuka dan ikhlas untuk menampung aspirasi dan harapan masyarakat untuk kemajuan lembaganya
c.Sebagaimana pemimpin cultural, pemimpin pesantren responsif mampu bekerjasama dengan pihak lain dalam rangka memelihara dan mengayomi budaya pesantren yang berbasis pada nilai-nilai moral, etik dan spiritual yang Islami
d.Seperti pemimpin edukatif, pemimpin pesantren yang responsif akan proaktif dalam menggali informasi tentang teknologi pendidikan pesantren yang inovatif dan berusaha keras melengkapi sarana dan prasarana yang diperlukan
e.Pemimpin pesantren responsif juga kreatif optimal dalam mendayagunakan sarana pendidikan dan pengajaran pesantren yang terbatas
f.Dengan mengilhami sifat-sifat kepemimpinan strategic, pemimpin responsif berusaha mampu menganalisis informasi yang bersumber dari hasil evaluasi para ustadz atau staf lain dan selanjutnya menginkatkan kerjasama dengan pihak lain untuk memperbaiki strategi manajemen dengan melakukan proses pembuatan keputusan yang demokratis
g.Pemimpin pesantren yang responsif berusaha waspada terhadap informasi baru yang potensial menimbulkan keresahan di pesantren setelah mendapatkan pertimbangan dari pihak-pihak terkait yang kompeten
h.Akhirnya, pemimpin pesantren yang responsif harus terbuka terhadap gagasan-gagasan inovatif dan reformatif
Diambil Dari buku Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global
oleh : Prof. Dr. H. Khusnuridlo, MPd
Jumat, 21 Mei 2010
di
22.27
Diposting oleh
Akhmad Rifqi Azis
Archivado en: