Jumat, 21 Mei 2010

Model Kepemimpinan Pendidikan Pesantren

Dengan mengemban sebagai lembaga pendidikan, sebuah pesantren salafiah hendaknya menfokuskan program dan kegiatannya untuk memberi layanan pendidikan dan belajar-mengajar demi mempersiapkan lulusan santri yang berkualitas. Di sinilah para pemimpin pendidikan pesantren diharapkan mampu menjadi inspirator demi terciptanya komunitas belajar yang dinamis. Marsh (1988) mengidentifikasi komunitas belajar ke dalam: komunitas guru (ustadz), komunitas orang tua dan komunitas murid.
Dalam konteks pendidikan pesantren, iklim belajar yang kondusif harus didukung oleh kinerja kyai, ustadz (guru), santri dan wali santri secara sinergis sesuai kapasitas dan kapabilitasnya masing-masing. Terwujudnya iklim demikian, jelas menuntut kinerja pengasuh pesantren sedemikian rupa sehingga dapat mengembangkan kepemimpinan pendidikan dan pendekatan-pendekatan yang merangsang motivasi guru dan santri untuk bekerja secara sungguh-sungguh; santri belajar dan guru mengajar.

Diambil Dari buku Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global
oleh : Prof. Dr. H. Khusnuridlo, MPd

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati