Jumat, 21 Mei 2010

Manajemen Konflik : Penyebab Terjadinya Konflik di Pesantren

Di antara kemungkinan konflik yang akan muncul di pesantren adalah: (1) konflik antarguru/ustadz, (2) konflik antara ustadz dan santri, (3) konflik antarsantri, (4) konflik antara lembaga pesantren dengan lingkungan, dan (5) konflik antara pengurus dengan pengasuh/Kyai. Konflik ini akan muncul karena adanya rangsangan yang datang dari diri sendiri maupun datang dari orang lain. Rangsangan tersebut kemudian menciptakan seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang tidak menyenangkan terhadap orang lain. Lebih-lebih, tindakan ini diiringi oleh rasa tidak puas, karena adanya harapan yang tidak terpenuhi.
Hal-hal yang menjadi pemicu bermacam-macam konflik tersebut dapat meliputi: (a) prasangka buruk; (b) kesalahpahaman; (c) sifat keras kepada/egois; (d) rasa peka/mudah tersinggung; (e) perbedaan interpretasi; (f) perbedaan cara/metode/pendekatan; (g) ketergantungan dalam melaksanakan pekerjaan; (h) perbedaan kepentingan dan kebutuhan; (i) perbedaan latar nilai budaya; (j) perbedaan tujuan; (k) persaingan memperebutkan status/promosi; (l) berkurangnya sumber-sumber tertentu, seperti: kekuasaan, pengaruh, uang, waktu, ruang, popularitas, dan posisi; (m) dan lain-lain.
Maka setelah diketahui kemungkinan-kemungkinan dimana akan terjadi konflik dan penyebab-penyebab yang mungkin menimbulkan konflik, para pemimpin pesantren hendaknya memperhatikannya sebaik mungkin sehingga tidak akan mengganggu jalannya proses pendidikan di pesantren. Pengabaian terhadap potensi-potensi konflik sangat memungkinkan merugikan lembaga pesantren

Diambil Dari buku Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global
oleh : Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, MPd

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati