Jumat, 21 Mei 2010

Kepemimpinan Edukatif dalam Pesantren

Setiap pengelolaan pesantren hendaknya memberi keuntungan bagi santri dengan meningkatkan hasil belajar dan kesalehan prilaku mereka. Untuk memenuhi kebutuhan ini jelas diperlukan kepemimpinan pendidikan seoptimal mungkin. Secara umum, peranan pemimpin pendidikan dalam dunia pesantren dapat diidealisasi ke dalam empat hal penting, yaitu: misi dan tujuan, proses belajar dan mengajar, iklim belajar dan lingkungan yang mendukung.
Dari sisi misi dan tujuan, pengasuh pesantren hendaknya mampu (a) merumuskan misi dan tujuan lembaga yang dipimpinnya, dan (b) mengkomunikasikan misi dan tujuan tersebut kepada komunitas pendidikan pesantren. Peranannya dalam proses belajar mengajar, seorang pemimpin pendidikan pesantren diharapkan dapat (a) mendorong mutu pembelajaran, (b) membimbing dan mengevaluasi pengajaran, (c) mengalokasikan dan menjaga waktu pembelajaran, (d) mengkoordinasikan kurikulum, dan (e) memantau kegiatan belajar santri. Dilihat dari iklim belajar, seorang pemimpin pendidikan pesantren, setidaknya mampu (a) menetapkan harapan-harapan dan standar yang positif, (b) memelihara fisibilitas, (c) memberikan rangsangan kepada guru dan santri untuk giat bekerja, dan (d) mendorong pengembangan kapasitas guru dan santri. Adapun dari sisi lingkungan, seorang pemimpin pesantren hendaknya mampu (a) menciptakan lingkungan yang aman dan teratur, (b) memberi peluang seluas-luasnya kepada santri untuk berpartisipasi dalam program pesantren, (c) mengembangkan kerjasama dan keterpaduan staf, (d) menjamin sumber-sumber luar dalam rangka pencapaian tujuan lembaga pesantren, dan (e) mempererat hubungan antara keluarga santri dan pesantren.

Diambil Dari buku Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global
oleh : Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, MPd

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati