Pembuatan keputusan dapat dipandang sebagai tolok ukur utama dari kinerja seorang pemimpin pesantren. Karena semua hasil keputusan akan menjadi acuan berpikir, bersikap dan berbuat komunitas pesantren. Oleh karena itu, Kyai sebagai figure sentral pesantren perlu menggali prinsip, konsep, dan teknik pembuatan keputusan pendidikan yang terus berkembang. Dalam system pendidikan formal, menurut Hoy & Miskel (1987: 316), pembuatan keputusan merupakan tanggungjawab utama bagi semua administrator (pemimpin pesantren).
Karena kepemimpinan pesantren itu bersifat unik, berbeda dari pembuatan keputusan dalam lembaga pendidikan formal yang cenderung rasional-ilmiah, maka teknik pembuatan keputusan di dalamnya lebih bersifat emosional-subyektif. Para kyai tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah. Mereka tidak hanya mempertimbangkan secara nalar, namun diikuti oleh gerakan hati nuraninya yang paling dalam, tawassul kepada gurunya, dan tidak lupa menyandarkan secara vertikal munajat untuk beristikhoroh kepada Allah SWT. Gaya pengambilan keputusan ini lebih mendasarkan kepada budaya khas pesantren dan masih melekat dalam gaya kepemimpinan kyai pesantren di tanah air.
Bagaimanapun, secara sosiologis dalam era moderen ini ada baiknya jika para pengasuh juga mengupayakan peningkatan mutu pendidikan pesantren berdasarkan berdasarkan perspektif global dengan memandang manajemen pesantren sebagai bagian urusan duniawi (mu’amalah) yang menuntut prilaku rasional. Oleh karena itu, ada baiknya para pemimpin pesantren mengkaji beberapa teori atau model pembuatan keputusan yang lazim dilakukan di dalam organisasi moderen, termasuk sekolah dan perusahaan. Dengan melihat model pembuatan keputusan pendidikan tersebut, mereka dapat mentransfer hal-hal positif untuk pembuatan keputusan pendidikan di pesantren yang mereka pimpin. Ada dua model pembuatan keputusan yang banyak digunakan dalam lembaga pendidikan formal, yaitu: (a) Model Klasik, dan (b) Model Administratif. Keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut.
Diambil Dari buku Manajemen Pondok Pesantren Dalam Perspektif Global
oleh : Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, MPd
Jumat, 21 Mei 2010
di
22.33
Diposting oleh
Akhmad Rifqi Azis
Archivado en: